Alergi Pada AnakAlergi pada anak terutama bayi adalah salah satu “penyakit langganan” yang sering membuat orang tua membawa anaknya ke dokter. Gangguan kesehatan lain yang sering dialami bayi adalah, pilek, diare dan sariawan. Sayangnya sampai saat ini belum ada obat menghilangkan/ menyembuhkan penyakit alergi.
Jadi bila dokter anda meresepkan obat alergi (anti alergi), obat ini berfungsi menekan reaksi alergi bukan menghilangkan alergi. Karena itu kita harus bisa “bersahabat” dengan penyakit alergi yang umumnya merupakan bakat bawaan dari lahir.
Kenali faktor-faktor apa yang memicu timbulnya reaksi alergi, sehingga dapat dihindari. Bila alergi terjadi pada bayi atau anak, kita sebagai orang tua yang harus mengamati dan memantaunya.
Berikut ini beberapa faktor yang menjadi allergen (zat pencetus reaksi alergi):
Faktor yang Memicu Alergi
Debu rumah
Adanya organisme kecil yang disebut tungau dalam partikel debu adalah faktor yang memicu timbulnya reaksi alergi saat seseorang kontak dengan debu.
Pollen (serbuk bunga)
Di Negara yang memiliki 4 musim, orang yang alergi terhadap pollen seringkali harus minum obat anti alergi sepanjang musim semi sangat bunga-bunga mulai bermekaran.
Obat
Obat yang sering menyebabkan reaksi alergi adalah antibiotik golongan penisilin dan turunannya seperti ampisilin dan amoksisilin, analgesik/pereda nyeri misalnya antalgin, dan golongan sulfa.
Makanan
Udang, ikan laut, telur, dan susu adalah beberapa jenis makanan yang sering memicu serangan alergi. Pada bayi alergi pada susu sapi/susu formula merupakan gangguan yang kerap terjadi karena system pencernaan yang belum sempurna. Sebagian besar kasus kelak akan reda seiring dengan makin sempurnanya sistem pencernaan bayi/anak.
Serangga
Anda tentu sudah sering menjumpai reaksi akibat ulat bulu, gigitan semut/nyamuk, atau sengatan lebah.
Jenis-Jenis Alergi
Alergi dapat dibedakan dalam beberapa jenis berdasarkan penyebab dan anggota tubuh yang mengalami reaksi alergi. Bila ditinjau dari organ tubuh yang mengalami serangan, alergi dapat dibagi menjadi 6 jenis, yaitu :
Alergi pada hidung (rhinitis)
Gejala yang muncul biasanya bersin-bersin dan pilek.
Alergi pada mata
Timbul peradangan pada selaput lendir yang ada di kelopak mata.
Alergi pada saluran napas
Manifestasinya berupa serangan asma.
Alergi pada kulit
Gejala yang timbul bervariasi mulai urtikaria/biduran, eksim, dermatitis. Alergi pada bayi yang dipicu oleh susu formula bisa menimbulkan keluhan di kulit.
Alergi pada saluran cerna
Waspadai diare yang terjadi secara berulang, bisa jadi diare tersebut disebabkan alergi. Bayi yang alergi terhadap susu formula bisa juga mengalami diare.
Syok
Alergi yang parah dan mempengaruhi seluruh sistem tubuh, bila tidak mendapat penanganan yang cepat dan tepat dapat mengakibatkan kematian.
Bagaimana Cara Mengatasi Alergi pada Anak?
Pengamatan yang seksama sangat diperlukan untuk mengetahui penyebab dan jenis alergi yang dialami oleh anak anda. Selang waktu antara saat kontak dengan allergen dan munculnya reaksi alergi bisa bervariasi. Alergi terhadap debu adalah contoh reaksi alergi tipe cepat. Dalam hitungan menit setelah kontak dengan debu penderita akan bersin berulang-ulang atau pilek. Sementara alergi makanan mungkin baru muncul 8-10 jam setelah mengkonsumsinya.
Gejala alergi bisa hilang timbul/kambuh-kambuhan ataupun kronis. Data mengenai pencetus alergi adalah hal terpenting dalam penanganan kasus alergi. Di sini pentingnya peranan orang tua dalam melakukan observasi untuk menemukan allergen.
Saat terjadi reaksi alergi, lakukan evaluasi kemungkinan faktor pemicunya. Bila anda mengalami kesulitan saat ini telah ada pemeriksaan laboratorium untuk mencari pencetus alergi. Harganya masih relatif mahal dan tidak setiap laboratorium dapat melakukannya.
Konsultasi dengan dokter terutama yang memiliki keahlian khusus dalam menangani kasus alergi sangat disarankan bila alergi sangat mengganggu aktifitas anak anda. Kini saatnya bertindak untuk mengatasi gangguan alergi pada anak kita.
from HALO DUNIA http://ift.tt/2tVDijU
via
IFTTT
0 Comments